Sadis, Pukulan Menggelegar Daud Yordan Buat Amerika Terheran-heran
Amerika Serikat dibuat terpelongo oleh petinju Indonesia, Daud ‘Cino’ Yordan kala dirinya mempertontonkan pertarungan brutal melawan petinju Meksiko bernama Antonio Mezza.
Duel ini berlangsung di MGM Grand Arena, Las Vegas, Amerika Serikat pada 13 September 2008. Cino tampil pada partai tambahan Juan Manuel Marquez vs Joel Casamayor.
Ribuan orang memadati tribun penonton yang didominasi oleh penikmat tinju dari Amerika Serikat. Pertarungan melawan Antonio jadi cukup spesial bagi Cino sebab ini adalah partai perdana Daud berbendera Golden Boy Promotion. Sebuah usaha kepromotoran milik petinju ternama asal Amerika Serikat, Oscar De La Hoya.
Kesempatan ini dimanfaatkan dengan sangat baik oleh Cino. Duel kelas bantam tersebut berlangsung sengit.
Jual beli pukulan menghiasi arena pertandingan, tak ada yang mau mengendur sampai akhirnya duel ini berkesudahan di ronde ke-8.
Daud dinyatakan menundukkan Antonio Meza dengan kemenangan mutlak. Dua hakim memenangkan Daud, sementara 1 juri lain memberikan angka imbang untuk kedua petinju.
Dengan demikian Cino menang lewat skor 76-76, 88-74 dan 78-74. Dengan begitu, Daud memperpanjang rekornya tanpa terkalahkan menjadi 15-0.
Kemenangan Cino di Las Vegas sangat membekas, diketahui Las Vegas merupakan surga bagi petinju bayaran. Kota judi itu mampu membuat olahraga adu jotos ini menjadi sebuah pertunjukan yang glamour dan mahal. Tentu saja hal itu berimbas pada bayaran masing-masing petinju yang tampil di atas ring. Mereka akan mendapat bayaran yang tak sedikit ketika berhasil tampil disana.
Tak salah bila petinju-petinju top dunia juga berburu uang disana. Mulai dari si leher beton Mike Tyson, Golden Boy Oscar De La Hoya, Manny Pacquiao, dan sederet petinju ternama lainnya. Mereka bahkan berubah jadi miliuner ketika berhasil meraih kemenenangan demi kemenangan di Las Vegas. Daud pun merasakan hal itu.
Setidaknya bayaran yang didapatnya berbeda jauh dibanding bayaran saat tampil di Gelar Tinju Profesional di televisi swasta Indonesia selama ini. โYang pasti jauh di atas bayaran yang sudah pernah saya dapat selama ini,โ kata Daud ketika ditanya mengenai bayaran yang didapatnya. Tak hanya itu, kemenangan atas Antonio juga telah melambungkan nama Daud. Tak hanya oleh dunia tinju profesional, namun oleh badan tinju WBO tempatnya saat ini meniti karier.
Kini sudah 13 tahun berlalu sejak kemenangan fenomenal tersebut, Daud yang 34 tahun belum mau berhenti melambungkan nama Indonesia di kancah tinju dunia.
Kini dia dijadwalkan berduel menghadapi petinju asal Thailand, Rachata Khaophimai pada Jumat 19 November 2021 di Bangkok, Thailand. Duel itu memperebutkan gelar juara WBA Asian Boxing Council Silver kelas ringan super (63,5 kg).
Diketahui ini jadi duel pertama Daud usai 2 tahun tak naik ring. Terakhir kali dia melawan petinju Afrika Selatan, Michael Mokoena di Jawa Timur dan meraih kemenangan.
Lawannya nanti adalah petinju muda berusia 18 tahun yang melakoni debut pada tahun 2019 lalu. Dia baru turun di 7 laga dan dilibas semua dengan kemenangan. [Red]
Sumber: Viva