Isak tangis keluarga dan kerabat mengiringi prosesi pemakaman pelajar korban tawuran Fajar Maulana (16) yang dimakamkan di Permakaman Keluarga Ibu Ugih Suradireja di Kampung Benda, Desa Benda Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (20/11/2021). Di mata teman main, korban Fajar, orang yang baik dan pendiam.
Ridwan (16), teman korban satu kampung, yang mengantarkan jenazah menuju permakaman mengatakan, tidak menyangka akan kehilangan sahabat dari kecil dengan cepat.
“Masih ketemu (dengan korban) kemarin (Jumat 19/11/2021) tuh baik-baik aja. Tidak ada yang sakit ataupun apa. Tiba-tiba kemarin dapat kabar sudah ada di rumah sakit Medicare dan sudah tidak ada (sudah meninggal),” kata Ridwan kepada wartawan.
Ridwan menyatakan, dalam pergaulan sehari-hari, korban Fajar Mualana baik kepada semua teman dan terkenal pendiam. “Saya sangat sedih, prihatin, dan sangat kehilangan dia (almarhum Fajar Maulana),” ujar Ridwan.
Ridwan menuturkan, peristiwa ini diharapkan menjadi pelajaran buat semua agar tidak ada lagi kekerasan di kalangan pelajar. “Menurut saya sih, stop tawuran. Jangan ada korban-korban lagi seperti teman saya,” tutur Ridwan.
Sementara itu, kakak kandung korban, Muhammad Faisal (23) mengatakan, keluarga telah mengikhlaskan dan berharap mendapat tempat terbaik. “Kami mendoakan semoga almarhum (Fajar Maulana) diberikan tempat terbaik oleh Allah SWT,” kata Muhammad Faisal.
Keluarga, ujar M Faisal, meminta kepolisian mengusut tuntas kasus ini dan berharap pelaku segera ditangkap serta dihukum sesuai aturan yang berlaku. โTangkap segera pelakunya dan berikan efek jera agar tidak terulang kembali,” ujar M Faisal.
Diketahui, korban Fajar Maulana tewas akibat luka sabetan celurit setelah terlibat tawuran antar-SMK di Jalan Raya Sukabumi-Bogor, tepatnya di Kampung Benda, Desa Benda, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, pada Jumat (19/11/2021).
Korban Fajar tewas akibat luka parah terkena sabetan celurit menusuk punggung hingga tembus ke paru-paru. Fajar merupakan warga Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi.
Siswa salah satu SMK swasta di Kota Bogor itu diperkirakan tewas di lokasi kejadian tawuran. Tubuh korban yang bersimbah darah tergeletak di jalan ditemukan warga.
Berdasarkan pantauan video amatir yang beredar, terlihat dua kelompok pelajar terlibat tawuran di tengah jalan. Masing-masing pelajar itu membawa senjata tajam jenis celurit.
Warga di sekitar lokasi kejadian hanya menonton. Mereka tidak berani melerai. Teriakan terdengar keras dalam video itu saat seorang pelajar terjatuh dan jadi sasaran sabetan celurit pelajar lain. Setelah ada yang tergeletak, para pelaku melarikan diri.
Saat ini, penyidik Unit Reskrim Polsek Cicurug tengah melakukan penyelidikan intensif. Petugas telah memeriksa sejumlah saksi untuk mengungkap kasus tawuran antarpelajar SMK asal Kota Bogor di Jalan Raya Sukabumi-Bogor tersebut. [Red]
Sumber: iNews
ยฉ Intermedia Corporation