Kisah di Balik ‘Susuk: Teror Kecantikan’
FENOMENA susuk selalu menerbitkan rasa penasaran. Sutradara Ginanti Rona menghadirkan kisah terkait dengan fenomena itu dalam film berjudul Susuk: Teror Kecantikan. Tak sekadar menyajikan kisah horor, film produksi GoodWork ini membawa pesan penting mengenai insecurities yang kerap dialami perempuan.
โApa sih yang bisa kita eksplorasi secara teror dan nantinya bisa jadi treatment menarik dan berbeda dari film horor lainnya,โ kata Gina di press conference Susuk: Teror Kecantikan di Epicentrum XXI, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (25/8).
Gina mengatakan ada banyak tantangan yang dihadapi selama proses syuting film ini. Meski begitu, ia merasa beruntung karena mendapat banyak dukungan dari para pemain dan kru. โKami mencoba membuat sesuatu yang berbeda. Jadi kita juga banyak ngobrol waktu masa pre-production, menyiapkan ceritanya, kemudian mencari cast-nya siapa yang cocok bermain dalam film ini,โ ujar Gina.
Jourdy Pranata juga berakting di film โSusuk: Teror Kecantikanโ.
Hana Malasan yang berperan dalam film ini juga merasa senang bisa berkolaborasi dengan sutradara dan para pemain berbakat lainnya. Saat membaca skrip dan melakukan adegan, lanjut Hana, banyak input dan diskusi yang dilakukan agar terlihat makin apik. โKak Gina itu sangat terbuka sekali. Kita merasakam sekali di sini tuh bener-bener karya bersama. Kita juga sempat riset dan datang ke lokalisasi, bahkan datang ke orang yang bisa mencabut susuk,โ kata Hana.
Hana juga ingin memberikan persiapan yang maksimal untuk film ini, mengingat Susuk: Teror Kecantikan merupakan film horor pertamanya. โTantangan juga bagaimana menjadi Laras yang mengalami transformasi menjadi sosok yang mengerikan,โ katanya.
Selain Hana, film ini juga dibintangi Ersya Aurelia sekaligus menjadi momen kembalinya ke layar lebar. Ersya mengaku ketika mendengar ceritanya, ia merasa tertantang untuk kembali berakting. โKarakter dan ceritanya mirip dengan kisah hidup aku. Aku juga banyak diskusi dengan para pemain dan sutradara. Bahkan saking banyaknya adegan nangis, aku sampai bikin range Ayu tuh nangisnya seberapa. Dan itu di-breakdown scene per scene. Kita juga di awal disuruh bikin playlist gitu buat si Ayu biar aktingnya bagus,โ kata Ersya.
Dua pemeran perempuan ini membawa pesan tentang insecurities dengan cara yang berbeda melalui film horor. Pesan itu disampalkan dengan tegas lewat arahan sutradara Ginanti Rona.
“Sebagai sutradara sekaligus perempuan, aku merasa lebih confident dan dekat untuk bawa pesan tentang perempuan in melalui film. Kita punya budaya nonton film horor yang kuat, jadi aku mau bikin film yang selalu punya ciri khas tersendiri, dan aku mau bawa pesan ini sebagai ciri khas itu,” ungkap dari Gina.
Selain Hana dan Ersya, film Susuk: Teror Kecantikan dibintangi Jourdy Pranata, Muhammad Khan, Elang El Gibran, Izabel Jahja, Whani Dharmawan, dan MN Qomaruddin.
Eksplorasi konten lain dari POLISI SELEBRITI
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.