Remaja Asal Deli Serdang Tewas di Kamboja, Keluarga Minta Pemerintah Bantu Pulangkan Jenazah

Korban Nazwa Aliya, meninggal dunia di Kamboja, Selasa (12/8/2025). Foto: Istimewa

Deli Serdang – Duka mendalam dirasakan keluarga Nazwa Aliya (19), remaja asal Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Nazwa meninggal dunia di Kamboja pada Selasa (12/8/2025) dalam kondisi yang masih menyisakan tanda tanya.

Awalnya, Nazwa berpamitan kepada keluarganya untuk mengikuti wawancara kerja di Medan. Namun, setelah berangkat, ia justru mengabarkan keberadaannya di Thailand. Ibunya, Lanniari, merasa janggal dan sempat meminta Nazwa untuk pulang.

Menurut Lanniari, Nazwa kemudian menyebut akan bertemu seorang pria bernama Chris, teman lama ibunya saat bekerja di Malaysia. Chris bahkan sempat mengajak Lanniari ke Kamboja. Merasa curiga, Lanniari berusaha menghubungi kenalan pejabatnya agar bisa mencegah keberangkatan Nazwa. Namun usahanya tidak berhasil.

Korban Nazwa Aliya, meninggal dunia di Kamboja, Selasa (12/8/2025). Foto: Istimewa
Korban Nazwa Aliya, meninggal dunia di Kamboja, Selasa (12/8/2025). Foto: Istimewa

Tak lama berselang, Lanniari justru menerima pesan bernada marah dari nomor ponsel Nazwa. Ia merasa ada yang aneh karena gaya bahasa dalam pesan itu tidak seperti putrinya. Sejak itu, komunikasi dengan Nazwa dan Chris terputus. Hingga akhirnya, pada 12 Agustus, Chris mengirimkan foto jenazah Nazwa yang sudah ditutupi kain biru, dengan keterangan meninggal akibat overdosis paracetamol. Pihak rumah sakit di Kamboja menyebut penyebabnya adalah dispepsia.

Keluarga Minta Bantuan Pemerintah

Ibu korban berinisial Nazwa Aliya (19) membuat laporan pengaduan ke BP3MI tentang pemulangan jenazah korban, Kamis (21/8/2025). Foto: Amar Marpaung/kumparan
Ibu korban berinisial Nazwa Aliya (19) membuat laporan pengaduan ke BP3MI tentang pemulangan jenazah korban, Kamis (21/8/2025). Foto: kumparan

Lanniari kemudian melapor ke Balai Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Sumut, Kamis (21/8). Ia berharap pemerintah membantu pemulangan jenazah Nazwa ke Indonesia.

Menurut keterangan keluarga, biaya pemulangan yang diminta pihak KBRI mencapai Rp138 juta. Sementara jika dimakamkan di Kamboja, keluarga tetap harus menanggung biaya sekitar Rp50–60 juta. Kondisi ekonomi keluarga yang terbatas membuat mereka tak sanggup menanggung biaya tersebut.

“Harapan saya pemerintah bisa membantu pemulangan jenazah anak saya secepatnya,” ujar Lanniari dengan penuh harap.

BP2MI dan Kemlu Turun Tangan

Lanniari (53), ibu Nazwa , gadis di Deli Serdang, Sumut, yang tewas di Kamboja. Foto: Istimewa
Lanniari (53), ibu Nazwa, gadis di Deli Serdang, Sumut, yang tewas di Kamboja. Foto: Istimewa

Kepala BP2MI Sumatera Utara, Harold Hamonangan, menyampaikan pihaknya akan berkoordinasi dengan KBRI dan Kementerian Luar Negeri (Kemlu) untuk menelusuri perusahaan atau pihak yang mempekerjakan Nazwa. Upaya ini dilakukan agar ada pihak yang bisa dimintai tanggung jawab terkait biaya pemulangan jenazah.

Selain itu, BP2MI juga menegaskan masih menunggu informasi resmi penyebab pasti kematian Nazwa dari otoritas Kamboja.

Sementara itu, Direktur Perlindungan WNI Kemlu, Judha Nugraha, mengungkap bahwa pihaknya sudah menerima laporan sejak Mei 2025. Bahkan, Kemlu sempat melakukan video call langsung dengan Nazwa pada 31 Mei 2025. Saat itu, Nazwa menyebut keberangkatannya ke luar negeri merupakan keputusan pribadi karena ada masalah keluarga, dan ia menolak dimediasi dengan orang tuanya.

Namun, pada 8 Agustus, Nazwa dikabarkan dirawat di rumah sakit hingga akhirnya meninggal pada 12 Agustus.

“Kementerian Luar Negeri melalui KBRI Phnom Penh akan terus berkoordinasi dengan otoritas Kamboja dan keluarga guna memastikan penanganan terbaik bagi almarhumah,” ujar Judha.

Kirim Nota Diplomatik ke Otoritas Kamboja

Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri, Judha Nugraha, saat ditemui di Ibis Hotel Yogyakarta, Kamis (20/6/2024). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri, Judha Nugraha, saat ditemui di Ibis Hotel Yogyakarta, Kamis (20/6/2024). Foto: kumparan

Sebagai tindak lanjut, Kemlu akan melayangkan nota diplomatik kepada pemerintah Kamboja. Langkah ini ditempuh agar dilakukan investigasi resmi terkait penyebab kematian Nazwa yang diduga overdosis.

“Kami juga sudah berkunjung langsung ke rumah orang tua Nazwa di Deli Serdang untuk menyampaikan duka cita dan menjelaskan langkah-langkah penanganan yang sedang dilakukan,” tambah Judha.

Kini, keluarga besar Nazwa masih menunggu kabar baik dan berharap pemerintah segera membantu agar jenazah dapat dipulangkan ke tanah air.

Tulis Komentar anda