Penumpang Perahu Terbalik di Mentawai, 1 Ditemukan Tewas 1 Masih Dicari

Satu dari dua penumpang yang hilang dalam peristiwa perahu terbalik di Muara Sikabaluan, ditemukan meninggal dunia Senin (20/12) pukul 08.05.

Korban yang ditemukan itu, Keilak Saguruk, 50, warga Dusun Subelen, Desa Cimpungan, Kecamatan Siberut Tengah. Jasadnya ditemukan dalam posisi mengapung.

Sementara Gefami Saguruk, 8, anak perempuan Keilak Saguruk, saat ini masih belum ditemukan. Pencariannya terus dilakukan oleh tim SAR gabungan dan dibantu oleh warga setempat.

Kepala Kantor SAR Kepulauan Mentawai, Akmal mengatakan, korban Keilak Saguruk ditemukan mengenakan baju merah dan celana jeans yang tidak jauh dari lokasi terbaliknya perahu mereka dengan posisi telungkup atau koordinat  1° 7’0.20″S 99° 0’58.00″E Heading 78° dan jarak 1 NM dari LKP (Last Known Position).

Usai ditemukan tim SAR gabungan langsung mengevakuasi jasad korban menggunakan kantong jenazah dan langsung menyerahkan kepada pihak keluarga. Penyerahan jasad korban disambut isak tangis oleh pihak keluarga yang sudah dua hari bertahan di Muara Sikabaluan.

Akmal mengatakan, pihaknya sudah menyerahkan korban kepada pihak keluarga. Menurut dia, kecelakaan tersebut, juga tidak terlepas dari takdir atau ketetapan Tuhan.

“Usai ditemukan dan mengevakuasi jasad korban ke atas perahu RIB 03, langsung kita serahkan kepada pihak keluarga. Korban juga langsung dibawa oleh pihak keluarga ke Dusun Subelen. Kita berharap, pihak keluarga dapat bersabar atas musibah yang sudah terjadi,” ujarnya.

Saat ini, tim SAR gabungan masih terus melakukan pencarian terhadap anak Keilak Saguruk, yakni, Gefami Saguruk. Diperkirakan, kondisi hilang korban masih sekitaran Muara Sikabaluan. Di mana, saat posisi perahu terbalik arus cukup kuat, karena luapan air sungai Muara Sikabaluan.

Sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) pencarian orang hilang, tim SAR gabungan akan melakukan pencarian hingga 7 hari ke depan. Hingga saat ini, pencarian sudah berlangsung selama 3 hari dimulai sejak Sabtu tanggal (18/12) kemarin. Pencarian akan tetap dilanjutkan setelah 7 hari ke depan.

Ia menyebut, peristiwa itu terjadi saat rombongan datang ke Sikabaluan, dalam rangka belanja untuk kebutuhan menyambut perayaan Natal. Namun, ketika bertolak kembali ke Subelen, di pintu Muara Sikabaluan perahu mereka dihantam gelombang dan terbalik.

Empat dari enam penumpang perahu berukuran panjang 5 meter tersebut, berhasil selamat dengan cara berenang ke bibir pantai.

Diduga, selain kondisi gelombang laut di pintu Muara Sikabaluan yang cukup besar, isi perahu juga sudah over kapasitas. Untuk standar penumpang perahu dengan mesin pompong merek robin maksimal hanya untuk 4 orang. [Red]

Sumber: Padek

© Intermedia Corporation

Tulis Komentar anda