Perkara Organ Tunggal di Pesta Nikahan, Seorang Mahasiswa Tewas Ditusuk
Pesta pernikahan di Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar) menjadi bencana. Satu mahasiswa tewas usai perutnya ditusuk hanya karena perkara organ tunggal.
“Karena tak terima ditegur oleh tetangga lantaran organ tunggal tidak mau dihentikan terjadilah baku hantam antara tetangga dengan pemilik hajatan, satu orang meninggal dunia,” kata Kapolsek Lubuk Begalung, AKP Chairul Amri Nasution, Minggu (21/11/2021).
Chairul menambahkan, insiden ini terjadi pada Sabtu (20/11/2021) sekitar pukul 01.00 WIB Pampangan RT 04 RW 03 Kelurahan Pampangan, Kecamatan Lubuk Begalung, Kota Padang.
Saat itu, pesta pernikahan dimeriahkan orgen tunggal hingga larut malam. Merasa terganggu, salah seorang warga menegur yang punya hajatan.
Mereka yakni Epiyusu Nduru (28), Sentosa Zai (28) dan Wedont Forgettuh Halawa (21) dengan pelaku WJPT (25).
“Ayah pelaku datang menegur karena sudah larut malam dan merasa keberatan karena orgen tunggal berlangsung sampai dini hari,โ ujar Chairul.
Namun teguran itu tidak dihiraukan, hal ini membuat WJPT anak dari ayah yang menegur itu datang dengan emosi. Dia melakukan penganiayaan dengan menggunakan sebilah pisau.
Akibat kejadian itu, Epiyusu Nduru warga Desa Lolomoyo Kecamatan Amandraya, Kabupaten Nias Selatan, Sumatera Utara tewas setelah bagian perutnya kena tikam.
“Sementara Sentosa Za mengalami luka robek di tangan dan Wedont Forgettuh Halawa juga mengalami luka-luka di bagian tubuhnya,” kata dia.
Saat ini, katanya, pelaku WJPT telah diamankan di Polsek Lubuk Begalung. Selain itu, polisi juga amankan barang bukti berypa pisau lipat. [Red]
Sumber: iNews