Sengketa Lahan Sebabkan 13 Orang Tewas

Belasan orang di Chiquix, Guatemala dilaporkan tewas pada Sabtu (18/12/2021) setelah terjadinya pertikaian antar desa. Sementara, pertikaian kali ini dilatarbelakangi masalah sengketa lahan antar warga dari dua desa yang berbeda. 

Di sisi lain, Guatemala juga tengah dilanda pertikaian masalah perebutan lahan lain yang menyangkut masyarakat pribumi Maya Q’eqchi. Pasalnya, mereka memperjuangkan tanah leluhurnya yang hendak digunakan sebagai lahan pertanian kelapa sawit.

  1. Korban tewas termasuk perempuan dan anak-anak

Dikutip dari The Tico Times, Kepolisian Guatemala mengatakan bahwa sebanyak 13 warga di Chiquix yang tewas termasuk perempuan dan anak-anak. Bahkan, salah seorang anggota kepolisian juga dilaporkan tewas dalam pertikaian berdarah ini. 

Sementara itu, konfrontasi antar warga di bagian barat Guatemala ini berlangsung pada Jumat hingga Sabtu. Dilaporkan 12 korban tewas ditemukan tergeletak di Nahuala yang merupakan area perebutan tanah leluhur oleh warga setempat. 

Tak hanya itu saja, polisi juga melaporkan adanya truk yang setengah terbakar di lokasi kejadian dan sebuah mobil patroli polisi. Bahkan, mobil polisi yang terbakar itu terdapat bekas tembakan yang diduga telah mendapat serangan dari seseorang tak dikenal. 

  1. Masalah sengketa lahan sudah berlangsung lebih dari 100 tahun lalu

Pertikaian antar dua warga desa ini dilatarbelakangi masalah perebuatan lahan yang sudah berlangsung lebih dari 100 tahun yang lalu. Pasalnya, warga Nahuala dan Santa Catarirna Ixtahuacan sudah terlibat dalam konfrontasi berdarah sejak lama dan tak jarang menimbulkan korban jiwa. 

Pada Mei 2020 lalu, Presiden Alejandro Giammattei juga sudah mengumumkan darurat militer di wilayah tersebut menyusul aksi kerusuhan, dilaporkan dari DW. 

Di sisi lain, aparat kepolisian Guatemala sudah dikerahkan ke lokasi kejadian untuk mengamankan dan mengurangi tensi ketegangan antar warga. Bahkan, Mendagri Gendri Reyes sudah berkomitmen untuk memperkuat pengamanan dengan meningkatkan jumlah kepolisian di area tersebut. 

  1. Keluarga korban blokir jalan utama di Guatemala

Pada Senin (20/12/2021) anggota keluarga 13 korban tewas di Chiquix telah memblokir jalan utama di Guatemala dengan peti mati. Hal ini sebagai aksi protes terhadap sistem kekerasan yang ada di negaranya dan menuntut pemerintah untuk menyelesaikan masalah serius ini. 

Dilansir dari DW, Aksi protes yang dilakukan oleh keluarga korban dengan menyusun peti mati di tengah jalan Interamericana. Terdapat perempuan pribumi yang mengenakan pakaian tradisional wept dan membawa tanda yang bertuliskan “Kami punya hak untuk hidup damai.”

Masalah sengketa lahan antara desa Nahuala dan Santa Catarirna Ixtahuacan ini terkait dengan akses air dan lahan. Meski sudah dilakukan beberapa kali negosiasi, tetapi konflik masih terus berlanjut dan mengakibatkan timbulnya korban jiwa, dilaporkan dari Associated Press. [Red]

Sumber: IDN Times

© Intermedia Corporation

Tulis Komentar anda