Piala Afrika 2021 yang diselenggarakan di Kamerun sudah bergulir, Senin (09/01). Kamerun sebagai tuan rumah mengawali Piala Afrika 2021 dengan bertanding di laga pembuka melawan Burkina Faso.
Laga pembuka antara Kamerun versus Burkina Faso berakhir dengan kemenangan untuk tuan rumah. Kamerun menang 2-1 atas Burkina Faso.
Dalam laga itu Burkina Faso unggul lebih dulu atas Kamerun. Pemain Burkina Faso Gustavo Sangare menccetak gol di menit ke-24.
Namun striker Kamerun Vincent Aboubakar berhasil membalas gol Sangare sekaligus menyamakan kedudukan di menit ke-40. Delapan menit kemudian Aboubakar kembali mencetak gol (menit ke-45+3) dan Kamerun pun berbalik unggul 2-1 atas Burkina Faso.
Piala Afrika 2021 sendiri akan berlangsung kurang dari sebulan. Yaitu dimulai dari 09 Januari hingga 07 Pebruari 2022.
Jadwal lengkapnya, fase grup dimulai dari 09 s.d. 21 Januari, fase knocckout 16 besar dari 23 s.d. 27 Januari, perempat final dimulai dari 29 s.d. 31 Januari, semi final 03 s.d. 04 Februari, perebutan posisi ke-3 06 Februari, dan final 07 Februari.
Bicara kualitas, Piala Afrika ini mungkin tidak terlalu jauh dengan Piala Eropa. Sebab banyak para pemain asal negara Afrika bermain di liga-liga top Eropa. Bahkan tak sedikit dari para pemain asal negara Afrika tersebut menjadi andalan dan tulang punggung tim-tim besar Eropa.
Siapa yang tidak kenal dengan nama Mohamed Salah, Riyad Mahrez, Edouard Mendy, Achraf Hakimi, Victor Osimhen, atau Sebastien Haller misalnya. Selain itu nama Sadio Mane, Kalidou Koulibaly, Wilfried Zaha, Frank Kessie, atau Pierre Emerick-Aubameyang juga sudah akrab di telinga publik sepak bola.
Mereka adalah sebagian dari nama-nama yang menjadi andalan dan tulang punggung tim-tim besar Eropa. Seperti Liverpool, Manchester City, Chelsea, Inter Milan, Napoli, Ajax Amsterdam, dan lain-lain.
Mereka pun menjadi magnet besar di Piala Afrika. Tanpa nama-nama di atas, mungkin kualitas Piala Afrika akan biasa-biasa saja.
Selain banyaknya para pemain hebat asal Afrika yang saat ini saling unjuk kebolehan, di Piala Afrika episode kali ini juga ada sebuah kehebohan. Kehebohan yang dimaksud adalah adanya sebuah ancaman pembunuhan terhadap salah seorang pemain bintang yang namanya ada diantara nama-nama yang sudah disebutkan tadi.
Nama yang dimaksud adalah Sadio Mane. Dia lah penyerang Liverpool dan tim nasional Senegal.
Sebagaimana dilansir BolaSport.com dari Pulse Sport, Sadio Mane mendapat ancaman pembunuhan dari seorang dukun santet asal Benin. Sang dukun santet mengancam Sadio Mane agar tidak bermain di Piala Afrika 2021. Kalau memaksakan tetap bermain untuk Senegal di Piala Afrika, maka Sadio Mane akan tewas mengalami serangan jantung.
Bagaimana dengan Sadio Mane, apakah ia ciut dan takut sehingga tidak akan main di Piala Afrika 2021 untuk Senegal? Ternyata tidak. Sadio Mane ternyata tidak ciut dan takut sedikit pun dengan ancaman sang dukun santet. Sadio Mane tetap akan bermain di Piala Afrika 2021 untuk Senegal.
Sebagai seorang muslim, Sadio Mane tidak percaya dengan perkataan atau ancaman seorang dukun. Sebab dalam keyakinannya sebagai seorang muslim, hidup dan mati bukan ada di tangan manusia atau makhluk lain, tapi di tangan Sang Pencipta Allah SWT.
Sadio Mane juga berkeyakinan bahwa hidup manusia tidak maju atau mundur. Artinya kalau sudah ketentuan-Nya harus mati, maka hidup manusia tidak bisa ditambah atau dikurangi sedikit pun.
Sadio Mane pun berpesan agar jangan percaya dan tertipu oleh sang dukun. Kalau pun dirinya betul meninggal di lapangan karena serangan jantung, maka bukan karena perbuatan sang dukun. Hal itu memang sudah ketentuan-Nya. Sang dukun hanya sarana perantara saja.
Dalam Islam, keyakinan Sadio Mane tersebut merupakan hal yang sangat fundamental. Keyakinan Sadio Mane bisa dikatakan keyakinan level tinggi yang sangat luar biasa. [Red]
Sumber: Kompasiana
© Intermedia Corporation